Jumat, 06 Mei 2011

Menderita di Negeri Sendiri


Indonesia adalah negara yang besar dan memiliki banyak keragaman suku bangsa ataupun flora dan faunanya. Dan setiap manusia yang berada dimanapun pasti mengetahui bahwa negara Indonesia terletak di kawasan khatulistiwa. Hal inilah yang membuat Indonesia hanya mempunyai 2 musim dalam setahun yaitu : musim kemarau dan musim panas. Mungkin diantara kita semua sudah cukup asing dengan istilah atau kata -  kata ‘ Indonesia adalah negeri yang kaya’. Hal ini sudah terbukti dari suku bangsa, flora, fauna dan kekayaan alam yang berupa : Emas, Gas, Minyak dan lain – lain. Akan tetapi mengapa di negeri yang kaya seperti Indonesia ini, masih banyak diantara rakyatnya yang hidup atau kehidupannya sangatlah menderita atau digaris kemiskinnan.
Jakarta 09.04.2011, saya mewawancarai salah seorang masyarakat yang hidup diwilayah ibu kota Jakarta yang bernama bapak Yusuf. Bapak Yusuf ini telah menikah dan mempunyai 3 orang anak (1 perempuan dan 2 Laki – laki). Pak Yusuf bekerja sebagai penjual Bakso keliling. Dengan penghasillan dari berjualannya, pak Yusuf mendapatkan penghasilan kurang lebih Rp.400.000 perhari (kotor). Ia mempunyai cita – cita untuk dapat mensekolahkan ketiga buah hatinya tersebut. Akan tetapi di tengah kondisi ekonomi yang semakin mencekik seperti sekarang ini, bapak Yusuf harus menggubur cita – cita yang indah itu. Bayangkan saja biaya yang harus pak Yusuf keluarkan setiap harinya sebesar Rp 300.000 dan itu belum termasuk biaya listrik setiap bulannya + biaya keperluaan yang tidak terduga. Bagi keluarga pak Yusuf bisa makan dan sehat selalu saja, mereka sudah sangat bersyukur sekali kepada Tuhan. Ini adalah sebagian dari kisah yang memilukan yang ada di Indonesia. Namun entah mengapa pemerintah seolah menutup mata dan tidak perduli dengan nasib rakyatnya.Mengapa hal ini bisa terjadi di negeri yang kaya seperti Indonesia? Apakah Indonesia masih pantas disebut sebagai negeri yang kaya ? . Ada apa dengan Indonesia ku?.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar